Thursday 22 September 2011

Kesempurnaan Syari’at Islam

Kesempurnaan Syari’at Islam


Firman Allah (artinya): Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untuk kalian, dan telah Aku cukupkan ni’mat-Ku kepada kalian, dan telah Aku ridhoi Islam itu menjadi agama bagi kalian. QS. 5 : 3
حرمت عليكم الميتة والدم ولحم الخنزير وما أهل لغير الله به والمنخنقة والموقوذة والمتردية والنطيحة وما أكل السبع إلا ما ذكيتم وما ذبح على النصب وأن تستقسموا بالأزلام ذلكم فسق اليوم يئس الذين كفروا من دينكم فلا تخشوهم واخشون اليوم أكملت لكم دينكم وأتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الإسلام دينا فمن اضطر في مخمصة غير متجانف لإثم فإن الله غفور رحيم
Demikianlah Allah telah menerangkan kepada semua umat Islam tentang kesempurnaan dan kelengkapan tuntunan agama Islam.

Allah juga berfirman : Dan Kami telah menurunkan Al-Kitab (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad) untuk menjelaskan segala sesuatu serta sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar-gembira bagi orang-orang yang berserah diri. QS. 16 : 89
ويوم نبعث في كل أمة شهيدا عليهم من أنفسهم وجئنا بك شهيدا على هؤلاء ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين
Selain itu, As-Sunnah adalah penjelas dan penafsir terhadap Al Qur’an. Allah berfirman : Dan Kami tidak menurunkan kepadamu (Muhammad) Al Kitab (Al-Qur’an) ini, kecuali agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka sesuatu yang mereka perselisihkan itu serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang ber Iman. QS. 16 : 64
وما أنزلنا عليك الكتاب إلا لتبين لهم الذي اختلفوا فيه وهدى ورحمة لقوم يؤمنون
Terangnya jalan Islam, kejelasan petunjuknya, dan kesempurnaan tuntunan-Nya tidaklah memberi alternatif lain kepada seorang Muslim, kecuali hanya mengikuti cahaya dan petunjuk agama Islam secara keseluruhan. Oleh karena itulah, Allah memerintahkan kepada semua orang beriman laki-laki dan perempuan dalam firman-Nya : Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian menuruti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian. QS. 2 : 208
يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كآفة ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين

Thursday 15 September 2011

Sebab-Sebab Tumbuhnya Jahiliyah

Sebab-Sebab Tumbuhnya Jahiliyah


Munculnya Jahiliyah Modern dalam diri seseorang atau masyarakat Islam saat ini tidak hanya dikalangan orang-orang awam ilmu agama, tapi juga sudah menerobos merasuk ke dalam kelompok sebagian mereka yang disebut intelektual Muslim bahkan tokoh-tokoh yang bergelar KH. sekalipun.

Temyata ada di antara mereka yang berpaling dan peringatan Allah (lihatlah QS. Az-Zukhruf (43) : 36-37) " ومن يعش عن ذكر الرحمن نقيض له شيطانا فهو له قرين(36)وإنهم ليصدونهم عن السبيل ويحسبون أنهم مهتدون " karena kurang peduli terhadap kebenaran-mutlak yang datang dari Allah (baca QS. Al-Baqoroh : 147) " الحق من ربك فلا تكونن من الممترين "

Sebab-sebab itulah tumbuhnya jahiliyah modern di kalangan umat Islam, antara lain karena sifat-sifat :
1.         Merasa pinter, tidak mau mengikuti semua petunjuk Allah
Apabila dikatakan kepada mereka : “ Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rosul ". Mereka menjawab : “ Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. “ QS. 5 : 104
وإذا قيل لهم تعالوا إلى ما أنزل الله وإلى الرسول قالوا حسبنا ما وجدنا عليه آباءنا أولو كان آباؤهم لا يعلمون شيئا ولا يهتدون
2.         Bersikap sombong kepada Allah
Allah berfirman : Apakah yang menghalangi engkau untuk bersujud kepada Adam di waktu Aku menyuruhmu ? Iblis menjawab : Saya lebih baik daripada Adam. QS. 7 : 12
قال ما منعك ألا تسجد إذ أمرتك قال أنا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين
3.         Tunduk mengikuti hawa- nafsu
Maka pemahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa-nafsunya sebagai tuhan-nya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya. QS. 45 : 23
أفرأيت من اتخذ إلهه هواه وأضله الله على علم وختم على سمعه وقلبه وجعل على بصره غشاوة فمن يهديه من بعد الله أفلا تذكرون
4.         Sikap ikut-ikutan tradisi pendeta
Mereka (Yahudi dan Nasroni) menjadikan orang-orang alimnya dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan selain Allah. QS. 9 : 31 (Perkataan pendeta mereka menjadi sabda-suci;)
اتخذوا أحبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله والمسيح ابن مريم وما أمروا إلا ليعبدوا إلها واحدا لا إله إلا هو سبحانه عما يشركون
5.         Taklid buta merajalela
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS. 17 : 36
ولا تقف ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤولا

Thursday 8 September 2011

Manusia Tidak Akan Dibalas Di Akhirat

Manusia Tidak Akan Dibalas Di Akhirat

Kecuali Dengan Apa Yang Pernah Mereka Lakukan Di Dunia


1-    Bahwa seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwa manusia tidak memperoleh pahala selain apa yang telah diusahakannva. Dan bahwa usahanya (amalnya) itu nanti akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberi balasan yang paling sempuma.
QS. 53:38-41

ألا تزر وازرة وزر أخرى(38)وأن ليس للإنسان إلا ما سعى(39)وأن سعيه سوف يرى(40)ثم يجزاه الجزاء الأوفى (41) .   1

Jadi sebenarnya tidak ada over / hadiah pahala menurut Al-Qur’an.

Bahkan kata Imam Ibnu Katsir :
Dan dari ayat Al-Qur’an yang mulia ini, Imam Asy-Syafi’i Rohimahullah ber-istinbath (mengambil keputusan hukum): “Bahwa pahala bacaan Al-Qur’an yang dihadiahkan (di over) kepada orang mati itu tidak sampai kepadanya. karena hadiah pahala bacaan itu bukan dari amal-perbuatannya. Dan Rasulullah SAW tidak menganjurkan cara yang demikian kepada umatnya, dan tidak ada seseorangpun dari sahabat beliau yang meriwayatkan hal itu”
Kitab Mukhtashor Tafsir Imam Ibnu Katsir Jilid ke-3 hal. 404 Cet. Ke-4 th 1401 H
Penerbit DARUL- QUR’AN AL- karim Beirut Lebanon.

Jadi, apa yang dilakukan oleh orang-orang yang biasa over pahala bacaan Al-Qur’an, seperti
ucapan : Tsumma ila ruhi fulan hadhrotin Nabi, Al-Fatihah, atau Al-Baqoroh dan sebagainya. bukan ajaran Rasulullah SAW.

Dan hukumnya adalah bid’ah. Syaikh Ali Mahfuzh Al-Azhari berkata : Walhashilu anna kulla bid’atin ma’shivatun (sebenarnya setiap bid’ah adalah perbuatan maksiat). Kitab Al-lbda’ fi madhorril ibtida”, hal. 75 cet. Ke-5 th. 1375 H. Penerbit DARUL- iTISHOM, Kairo Mesir.