Thursday 26 January 2012

Hukum Penabrak Maut

Hukum Penabrak Maut

Dalam beberapa hari kita dihebohkan dengan berita kecelakaan maut yang merenggut sembilan nyawa, menyebabkan beberapa orang lagi mengalami cedera serta luka yang cukup parah. Yang ingin saya tanyakan, bagaimanakah hukumnya bagi pengemudi yang menabrak orang-orang itu, ditambah lagi dia mengemudi dalam keadaan mabuk?

Membunuh manusia tanpa alasan yang dibenarkan bagaikan membunuh semua manusia (QS.'al-Maidah [5] : 32). 
 من أجل ذلك كتبنا على بني إسرائيل أنه من قتل نفسا بغير نفس أو فساد في الأرض فكأنما قتل الناس جميعا ومن أحياها فكأنما أحيا الناس جميعا ولقد جاءتهم رسلنا بالبينات ثم إن كثيرا منهم بعد ذلك في الأرض لمسرفون
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.

Sedangkan, membunuh mukmin balasannya neraka jahannam. (QS alNisa’ [4]: 92-93).
وما كان لمؤمن أن يقتل مؤمنا إلا خطئا ومن قتل مؤمنا خطئا فتحرير رقبة مؤمنة ودية مسلمة إلى أهله إلا أن يصدقوا فإن كان من قوم عدو لكم وهو مؤمن فتحرير رقبة مؤمنة وإن كان من قوم بينكم وبينهم ميثاق فدية مسلمة إلى أهله وتحرير رقبة مؤمنة فمن لم يجد فصيام شهرين متتابعين توبة من الله وكان الله عليما حكيما
Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara tobat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
 ومن يقتل مؤمنا متعمدا فجزآؤه جهنم خالدا فيها وغضب الله عليه ولعنه وأعد له عذابا عظيما
Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya.

Jumhur ulama membagi kejahatan pembunuhan dalam tiga macam, yaitu pembunuhan yang sengaja, pembunuhan semi sengaja, dan pembunuhan tidak disengaja. Dan, kebanyakan ulama masa kini memasukkan pembunuhan yang disebabkan kecelakaan di jalan raya karena kelalaian pengemudi ke dalam pembunuhan tidak disengaja. Kecuali kalau pengemudi itu memang dengan sengaja dan berniat membunuh orang yang ditabraknya itu, jelas itu adalah pembunuhan yang disengaja yang hukumannya adalah qisas.

Friday 13 January 2012

Orang Beriman Menyikapi Peristiwa




1.       Mengimani bahwa apapun yang terjadi adalah takdir Allah; semestinya tidak ada lagi keluhan apa lagi ”protes”

 قل من ذا الذي يعصمكم من الله إن أراد بكم سوءا أو أراد بكم رحمة ولا يجدون لهم من دون الله وليا ولا نصيرا

Katakanlah : Siapakah yang dapat melindungi kamu dari takdir Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau Dia menghendaki rahmat untuk dirimu ? QS. Al-Ahzab (33): 17

2.       Mengambil hikmat dari setiap kejadian

ما أصاب من مصيبة في الأرض ولا في أنفسكم إلا في كتاب من قبل أن نبرأها إن ذلك على الله يسير
 لكيلا تأسوا على ما فاتكم ولا تفرحوا بما آتاكم والله لا يحب كل مختال فخور

Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang-orang sombong lagi membanggakan diri. QS. Al-Hadid (57): 22 -23

3.       Melakukan pembelajaran. Hendaklah diri kita mau meng-evaluasi apakah “Strategi” hidup kita ini sudah benar berada (termasuk) pada golongan orang-orang yang mengikuti petunjuk Allah dan Rosul-Nya, atau belum ?

من اهتدى فإنما يهتدي لنفسه ومن ضل فإنما يضل عليها ولا تزر وازرة وزر أخرى وما كنا معذبين حتى نبعث رسولا

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan petunjuk Allah, maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk keselamatan dirinya sendiri, dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi kerugian dirinya sendiri. QS. Al-lsro’ (17): 15

Sumber "Pendirian Orang-Orang Beriman Menyikapi Peristiwa" Disadur dari Text Asli Tausiah KH Ahmad Husaini, Karawang
Text Asli Tausiah Orang Beriman Menyikapi Peristiwa: