Pada suatu hari, jari tangan Nabi saw kejatuhan sebuah benda keras (batu) dari atas
sehingga jari tangan beliau luka dan bengkak. Beliau tidak mengetahui, siapa yang
melemparkan batu itu, luka dan bengkak itu sangat menyakitkan sehingga selama
tiga hari beliau tidak keluar dari rumah karena demam. Dalam pada itu isteri Abu
Lahab, Aura namanya, datang ke rumah Nabi saw, dengan berpura-pura hendak
menengoknya seraya berkata yang maksudnya mengejek beliau. Kata dia :
"Muhammad, mengapa engkau tidak keluar-keluar dari rumah dan tidak
membawa berita yang sangat ajaib? Saya menyangka setanmu sekarang telah
meninggalkan kamu, karena aku tahu bahwa setanmu sekarang telah
meninggalkan kamu, karena selama 2 atau 3 hari tidak berkunjung kepadamu, dan
barangkali setanmu sudah tidak lagi mendekatimu atau barangkali dia telah marah
kepadamu".
Ejekan Aura (yang dikenal dengan Ummu Jamilah) seketika itu tersiar di kalangan
Musyrikin Quraisy. Dengan demikian mereka menambah ejekan itu dengan katakata: 'Oh, sekarang Muhammad telah ditinggalkan oleh Tuhannya, telah
memarahinya, maka sekarang dia malu keluar dari rumahnya untuk
menyampaikan air mukanya"
Ejekan itu menyebabkan Nabi saw berduka, karena
orang telah banyak memberitahukan itu kepada beliau; oleh sebab itu, Allah
menurunkan wahyu kepada beliau :
والضحى[1]والليل إذا سجى[2]ما ودعك ربك وما قلى
(artinya) :
1. demi waktu matahari sepenggalahan naik, 2. dan demi malam apabila telah
sunyi (gelap),
kepadamu. 3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu,
Seketika itu juga gembiralah hati Nabi saw kemudian beliau bertakbir dan bersyukur kepada Allah
Sumber "Ejekan Kepada Nabi Muhammad SAW" Disadur dari Text Asli Tausiah KH Ahmad Husaini, Karawang